Hallo bun,
Kali ini aku mau share pengalaman yang cukup bikin aku geleng-geleng. Gara-gara kutu yang satu ini, satu keluarga garuk-garuk semua haha.
Teman-teman pasti udah nggak asing lagi sama kudis/gudik. Kalau lebih kerennya, kita menyebutnya scabies.
Scabies adalah penyakit kulit menular yang disebabkan oleh masuknya tungau kecil (Sarcoptes scabiei) ke dalam kulit. Penyakit ini ditandai dengan muncul keluhan gatal-gatal di tubuh terutama pada malam hari.
Sarcoptes scabei penyebab gudikan ini tinggal di kulit dengan membuat liang terowongan dan bertelur di dalam kulit.
Kronologi Tertular Scabies
Awal mulanya anakku muncul bentolan air di sekitar sela-sela jari dan telapak tangan. Kemudian menjalar disekitar pergelangan tangan hingga muncul seperti ruam merah.
Aku pikir anakku biang keringat atau alergi biasa, ya. Tapi kok makin hari gatal nya menjalar ke seluruh tubuh. Dan aku pun ikut gatal. Tapi aku belum kepikiran sampai ke scabies saat itu.
Akhirnya aku bawa anakku ke dsa. Kata dsa, anakku gatal karena alergi protein. Tapi kalau alergi protein, kenapa aku juga kena gatal seperti anakku. Aku menunjukkan letak gatal ku juga ke dokter tp jawabannya tetap sama. Anak direkomendasikan salap gatal dan obat alergi.
Seminggu dari dokter, gatal anakku makin menjalar sampai ke perut. Begitu pula aku dan akhirnya suamiku pun ikut gatal-gatal.
Karena kurang mendapat jawaban yang pas dari dokter pertama, akhirnya aku datang ke dokter spesialis kulit. Aku ditanya-tanya disitu dan diperiksa kondisi gatalnya. Barulah dari dokter kulit, bilang kalau kami sekeluarga kena scabies atau kudis.
Setelah ditelusuri, awal mula anakku kena scabies itu dari temannya di daycare. Jadi kutu ini bisa menularkan secara berjamaah dari sentuhan langsung atau secara nggak langsung melalui baju, handuk, bantal, dan media lain yang terkontaminasi.
Maka nggak heran, penyakit scabies ini sering mengenai satu keluarga, asrama, penitipan anak, pondok pesantren, atau sekolah.
Bagaimana Bentuk Gatalnya?
Gatel-gatel kemarin itu, badanku dipenuhi puluhan butir telur dan kutu di dalam kulit setiap hari. Kadang merinding juga kalau dipikir-pikir yak haha.
Posisi gatal pada kulitku dengan anak dan suami hampir sama bentuk dan letaknya.
- Gatal di bagian sela-sela jari dan telapak tangan
- Gatal di sekitar pergelangan tangan
- Gatal dari bagian perut ke bawah
- Gatal pada bagian bokong
- Gatal dibagian selangkangan
- Gatal pada bagian kelamin (pada pria)
- Gatal pada daerah ketiak, di sekitar puting, sekitar garis bra, dan daerah payudara
Bahkan gatal pada aku dan anakku, sampai ke kaki segala, loh. Beneran seluruh tubuh. Sedangkan pada suamiku lebih banyak di perut dan pantat.
Bentuknya itu bintik-bintik merah gitu dan menyebar. Kalau digaruk-garuk terlalu keras, bisa ninggalin luka apalagi kalau yang di bagian pantat. Kadang yang bagian pantat. sampai ada kerak putih gitu.
Yang paling sedih itu apalagi bagi yang ibuk-ibuk kayak aku ini, ya. Sisa-sisa gatal bisa ninggalin bekas. Bahkan udah 1 tahun setelah insiden scabies itu, bekas gatalnya belum hilang. Hiks. Muncul bekas keabu-abuan di kulit.
Bayangkan kalau lagi di luar rumah terus garuk garuk begitu. Nggak cuma kita yang risih, orang lain juga risih.
Cara Pengobatan Hingga Tuntas
Bersyukurlah bun kalau yang belum pernah kena ini gatal karena scabies ini bikin kesel wkwk
Pengobatan susah susah gampang. Bagi yang konsisten dan telaten, pasti mudah, tapi kalau yang nggak, waduh alamat nyebar kemana-mana.
Misal nyebar satu rumah, pengobatan juga harus dilakukan bersama-sama. Sekeluarga harus kompak. Nggak boleh males. Kalau yang satu udah sembuh, tapi yang anggota lain nggak telaten, ujung-ujungnya yang sembuh bisa kena lagi. Muter terus nggak selesai-selesai.
Maka yang harus dilakukan:
- Mengoleskan Obat Scabies
Menurutku ini yang paling utama karena tanpa diobati, scabies akan cepat menular dan menyebar.
Obat yang aku pakai adalah scabimite. Bisa temen-temen beli di apotek atau di online shop. Harganya emang agak lumayan ya, bun. Tapi nggak apa-apa demi scabiesnya hilang.
Cara pakainya, oleskan krim ke seluruh tubuh secara merata pada malam hari sebelum tidur. Jangan hanya satu titik gatal aja ya, tapi seluruh tubuh. Kalau sudah, diamkan semalaman. Paginya teman-teman bisa mandi.
Biasanya gatal akan berkurang karena kutu banyak yang mati. Tapi aku saranin buat ngulang proses yang sama seminggu kemudian karena masih ada sisa-sisa telur yang belum mati.
Ndilalah, diriku dan suami ini lama sembuhnya ya, bun. Jadi hampir 4x aku ulang ngolesin krimnya. Tapi alhamdulillah sekarang udah bebas. Tinggal bekas-bekasnya.
- Jangan garuk yang gatal karna rentan iritasi dan ninggalin bekas
- Cuci baju, handuk, seprei dan rendam dengan air panas. Kalau nggak bisa hari itu cucinya, temen-temen bisa bungkus dulu dengan plastik dan ditempatkan di tempat terpisah
- Jemur baju di bawah terik matahari langsung. Pastikan benar-benar kering.
- Mandi 2x sehari pakai air hangat dan sabun antiseptik
- Bersihkan kamar tidur dan lingkungan sekitar. Harus rajin-rajin dibersihkan terutama kamar tidur
- Rajin ganti seprai
Alhamdulillah setelah 3 bulan, gatalnya hilang.
Hanya saja bekasnya masih ada. Bahkan 1 tahun setelah gatal, bekasnya belum hilang.