Self Healing Bijak Dengan menulis di blog (Pengalaman Pribadi) - felorasa
News Update
Loading...

Minggu, 15 Januari 2023

Self Healing Bijak Dengan menulis di blog (Pengalaman Pribadi)

Self healing menulis blog

Nggak banyak orang bisa mengungkapkan isi hati secara langsung. Nggak banyak orang mau mendengarkan apa yang kita ungkapkan. Dan nggak banyak orang juga bisa menjaga rahasiamu.

Pernah nggak sih kalian takut untuk berbicara dan lebih memilih diam? Takut ketika sudah bicara justru bikin masalah. Takut ketika curhat, malah dianggap baperan. Takut ketika bicara, malah disalah-salahkan. Hal kayak gitu malah bikin kita yang awalnya baik-baik saja jadi nggak baik-baik saja. Pada akhirnya lebih memilih bungkam.

Aku sadar.

Saat kita merasakan capek. Pikiran kalut atau rasa ingin marah sepenuhnya kita yang mengendalikan bukan orang lain. Apakah diluapkan? Atau mau dipendam saja. Dan kita yang memilih mau diluapkan dengan cara seperti apa.

Tapi jika dipendam saja dan emosi kita nggak dikeluarkan sedikit demi sedikit. Hal itu bisa jadi boomerang nggak, sih? Tiba-tiba emosi itu akan meledak tanpa terkendali yang justru jadi masalah di kemudian hari.

Maka dari itu segala kegundahan kalau bisa harus disalurkan dengan cara yang tepat agar nantinya nggak tiba-tiba meledak.


Menulis Blog Untuk Curhat?

Setiap orang memiliki cara self healing masing-masing. Mencoba banyak cara agar luka batinnya hilang.

Dikutip dari katadata.com disebutkan bahwa luka batin yang berlangsung lama bisa membuat kita merasa stres kronis, depresi, gangguan kecemasan, dan menggangu kesehatan mental. Jika kondisi ini tidak segera di tangani, maka berisiko menyebabkan self harm.

Salah satu cara yang aku lakukan adalah menulis. Nah, blog adalah tempat yang tepat untuk aku menulis.

Dulu sebelum kenal menulis, aku sering menumpahkan emosi ku melalui status di sosial media seperti twitter, facebook, dan status wa menggunakan kalimat sesuai moodku. 

Memang terasa lega, sih. Tapi aku pikir-pikir, apakah teman-teman dan keluargaku nyaman kalau aku bikin status kayak gitu? Buat apa juga. Yang ada hanya bikin geger semua orang, kan.

Terlalu banyak status galau yang baca pun jenuh dan males buat baca. Dan nggak semua orang peduli juga dengan status kita. Kalau curhat personal juga nggak menjamin cerita kita terjaga rahasianya. Apalagi sekarang berkirim pesan sangat mudah, tinggal kirim langsung bisa berghibah.

Baca juga : Pencapaian Ngeblog Setelah 1 tahun

Namun semenjak aku mengenal blog dan menulis di blog, aku jadi mulai belajar bijak dan dewasa menggunakan media sosial. Lebih selektif untuk membagikan cerita ke orang lain. Lebih belajar memilih mana cerita yang boleh menjadi konsumsi publik mana yang private.

Aku juga nggak mau mengumbar aib ataupun menumpahkan segala emosi dengan kalimat yang kurang baik. Aku membedakan tulisan mana yang aku tulis di buku diary yang tanpa dipublish dan mana yang aku tulis di blog.


Bagaimana Bentuk Self Healingku di blog?

Aku sadar, bahwa menjadi blogger juga bisa mengubah sudut pandang orang lain dan bisa membantu menyembuhkan pikiran negatif bagi yang membaca.

Makanya, aku merasa menulis blog jadi tempat self healing ku yang paling ampuh. Bikin hati tenang dan aku merasa bahagia

Ketika apa yang aku tulis, dapat berimpact baik bagi pembaca. Ini jadi motivasi besar buat diriku untuk terus menulis agar tulisanku bermanfaat bagi orang lain.

1. Rajin Menulis Tapi Bukan Umbar Aib

Sepanjang tulisan yang aku tulis, bukan curhatan yang aneh-aneh. Tapi aku menuliskan informasi sesuai pengalaman yang pernah aku alami dengan nggak menyinggung masalah pribadi atapun orang lain.

Semua orang bisa membaca tulisanku, suami, anak, orang tua, mertua, tetangga, teman-teman juga. Barangkali bisa juga nih jadi motivasi yang baik untuk semua.

Ntah kenapa kalau tulisanku bisa dibaca banyak orang, aku bahagia banget. Apalagi kalau bisa bermanfaat bagi mereka.


2. Pikiran Kalut, Alihkan Dengan Menulis

Saat pikiranku agak melayang-layang, aku habisin waktu dengan nulis. Meskipun nggak tiap hari, tapi paling nggak aku bisa menyalurkan emosi ku kedalam tulisan tanpa menyinggung siapapun. Jadi lebih mencari produktivitas, aktivitas dan hiburan.

Aku juga coba untuk rajin ikut lomba blog. Mau kalah pun nggak masalah, aku tetep ikut gabung. Karena ketika banyak aktivitas, setidaknya bisa mengurangi pikiran negatif. Daripada buat ghibah yang belum tentu benar, kan hehe. 

Baca juga : Pengalaman Pertama Menang blog


3. Bahagia, Ketika Tulisan Bermanfaat Bagi Orang Lain

Entah kenapa aku bahagia banget kalau tulisanku bisa dibaca orang lain. Apalagi kalau tulisanku bisa bermanfaat buat mereka. Aku juga seneng kalau tulisanku juga jadi bahan rujukan temen-temen lain. Rasanya bahagia banget. 


4. Bisa Berkenalan Dengan Teman-Teman Blogger

Alhamdulillah aku bisa berkenalan dengan para blogger yang hebat-hebat. Aku bisa banyak belajar dari mereka dan aku termotivasi untuk semangat menulis karena mereka juga. Banyak sekali blogger favorite ku. Salah satunya mbak nabila. Aku tahu dia karena dia sering ikut lomba blog dan sering menang. Dia juga sering jadi pembicara terkait sepak terjangnya di dunia blog.

Di kalangan para blogger, kayaknya dia sangat terkenal. Tulisannya juga keren-keren. Aku terinspirasi dengan mb Nabila untuk selalu semangat ngeblog.





Share with your friends

Give us your opinion

Selamat Datang
Selamat Datang di Blog Felorasa.
Done