Orang sekitar pun sebisa mungkin juga harus menahan diri untuk membandingkan dan memberikan stigma yang buruk terhadap masing-masing keputusan.
Sejujurnya saya pernah di fase rasa bersalah kepada anak karena stigma tersebut. Mungkin maksud mereka baik, tetapi tidak semua yang baik harus didikte orang lain karena keadaan masing-masing berbeda.
Kebetulan saat ini saya masih bekerja. Banyak anggapan yang justru berasal dari orang terdekat saya dengan menganggap saya terlalu mengejar karir, hanya merepotkan orang tua, hingga mengorbankan masa keemasan anak.
Mungkin bunda pernah mendengar ucapan seperti di bawah? Atau mungkin orang terdekat pernah mengatakan ini?
"Lah, kamu yang minta anak. Lah, kok malah orang lain yang ngerawat?"
"Nanti anakmu deket sama yang ngasuh loh bukan ibunya"
"Rawat anakmu dengan tanganmu sendiri karena itu tanggung jawabmu yang kelak dipertanggungjawabkan di akhirat"
"Nanti ketika anakmu besar, dia akan tanya kamu yang merawat siapa"
"Aslinya itu kasihan anakmu jadi kurang bonding sama ibunya"
Ucapan mereka betul kok. Tapi yang salah adalah ketika menganggap working mom egois, tidak bisa dekat dan merawat anak. Being a working mom is not bad for your children. Working mom sama kok seperti ibu yang lain hanya saja memang dibatasi oleh waktu karena terpotong waktu bekerja.
Mitos ibu bekerja tentang pengasuhan anak yang harus diluruskan
1. Ibu bekerja tangannya tidak bisa luwes ketika merawat bayi
2. Ibu bekerja egois dan mau saja untuk menggadaikan waktunya
3. Ibu bekerja tidak bisa melakukan pekerjaan rumah terutama memasak untuk anak
Banyak yang beranggapan ibu bekerja tidak bisa memasak karena terlalu sibuk. Mitos ya bunda karena ibu bekerja bisa memasak juga. Memang waktunya terpotong di kantor, tetapi jika bisa mengatur waktu dengan baik, memasak pun jauh lebih mudah.
4. Ibu bekerja tidak bisa mengetahui pola perkembangan anak
Tentu ini mitos. Hanya karena terpotong waktunya selama di kantor, lantas dianggap tidak mengetahui perkembangan anak. Itu tidak betul ya bun.
Tiga mitos tersebut mungkin sering terdengar di telinga kita. Mungkin bunda ada tambahan lain terkait mitos ibu bekerja? Kalau ada, bisa tulis di komentar di bawah ya.
Bagaimana Cara Ibu Bekerja Dekat dengan Anak?
Beberapa waktu lalu saya pernah membaca di sebuah artikel berjudul 17 Cara Agar Ibu Bekerja Bisa Menyeimbangkan Waktu dari website ibupedia.com, yaitu situs parenting terbaik di Indonesia dengan kutipan di bawah ini.
Fokus pada perencanaan, terorganisir, dan menyeimbangkan antara profesi sebagai Ibu bekerja dan peran sebagai orangtua adalah kuncinya
Kunci keberhasilan working mom dekat dengan anak adalah seimbang antara profesi ibu bekerja dan peran sebagai orangtua. Jangan sampai pekerjaan kantor di bawa ke rumah. Ketika di rumah, usahakan fokus membersamai anak.
Sedikit cerita saja. Anak, saya tinggal kerja sejak ia umur 1.5 bulan. Saya berangkat kerja sebelum jam 7 pagi dan pulang sampai rumah sekitar jam 15.00 atau 16.00. Kalau dihitung, tidak bertemu anak lebih dari 8 jam. Waktu yang dibutuhkan bertemu anak memang beberapa jam saja karena jam 7 malam, biasanya anak sudah tidur.
Jadi kapan dong saya bisa main sama anak? Paling tidak dalam 1 hari, saya harus meluangkan waktu bermain setidaknya 1 jam yang berkualitas. Berdua saja dengan anak. Sulit? Awal-awalnya sulit karena sepulang bekerja kadang masih ada kerjaan rumah seperti cuci piring atau nyapu. Tapi kalau konsisten, pola itu akan terbentuk dan jadi kebiasaan.
Di artikel ini, saya mau sharing yang saya lakukan tiap hari untuk membersamai anak.
1. Selalu sounding ke anak
Contoh sounding yang saya ucapkan :
"Sayang, bunda sayang kakak. Kakak juga sayang bunda. Besok bunda berangkat kerja sebentar ya. Kalau bunda udah sampai rumah, nanti kita main sama-sama. Selama di rumah, kakak main dan belajar sama eyang dulu ya"
Dan beneran ampuh banget karena saya membuktikan sendiri. Bunda bisa coba secara rutin.
2. Anak perlu mengerti apa yang bunda kerjakan di kantor
Contoh yang bisa diucapkan :
"Kakak, sementara ini bunda masih bekerja dulu ya. Kakak, tahu nggak apa yang dikerjakan bunda di kantor? Bunda disana (coba jelaskan apa yang dilakukan) "
Biasanya saya ucapkan ketika mau tidur, gantiin baju, mijitin anak, dan di waktu anak rileks.
3. Temanilah anak bermain sepulang bekerja
4. Luangkan waktu di hari libur untuk anak
5. Batasi gadged selama membersamai anak
6. Usahakan hadir di momen terpenting anak
7. Selalu ungkapkan rasa sayang
Itulah beberapa cara agar working mom bisa dekat dengan anak. Dari 7 tips di atas, saya usahakan untuk konsisten dilakukan. Meskipun ketika dilakukan masih banyak kurangnya. Tapi saya yakin anak bisa merasakan letak perjuangannya.
Jika bunda sebentar lagi cuti hamilnya habis dan diharuskan kembali bekerja, tetap semangat ya. Bunda bisa coba buka ibupedia.com tentang tips semangat bekerja setelah cuti melahirkan . Insyallah, bunda bisa dapat informasi penting dan energi positif setelah membaca artikelnya. Ataupun bunda bisa mencari informasi lainnya seputar parenting, kehamilan, keluarga, dan kesehatan di website ibupedia.com.
-oOo-
Kesimpulan
Anggapan mengenai ibu bekerja tidak dekat dengan anak adalah anggapan keliru sebab jutaan ibu di luaran sana, tetap bisa mengurus keluarganya dengan baik. Yang jelas apapun pilihan seorang ibu, sudah dipikir matang-matang dan dipilih yang terbaik.
Tetap positif dan bahagia selalu ya hehe
____
Olahgrafis : Ulfa (felorasa.com)
Sumber informasi :
1. Pengalaman pribadi
2. Ismawati.17 Cara Agar Ibu Bekerja Bisa Menyeimbangkan Waktu diakses dari https://www.ibupedia.com/artikel/keluarga/17-cara-agar-ibu-bekerja-bisa-menyeimbangkan-waktu pada 6 Juli 2021.
Baca juga : Pengalaman sebagai Ibu-ibu Belanja ke Pasar Tradisional Saat Pandemi
Dulu pas aku masih kerja, emang bener yang ditulis mb ul banyak bgt yg bilang ga bisa urus anak. Tapi giliran aku resign kerja dan full di rumah, ternyata masih aja ada org sekitar yg nyinyir.
BalasHapusEmang di mata org lain, ada aja kurangnya. Selalu dicari kesalahannya
Nurutin perkataan org cuma bikin stress aja. Maap aku ngetiknya sambil esmosi wkwkwk
Sawang sinawang ya..
HapusApapun seorang ibu lakukan pasti dikomentari trs sama orang sekitar apalagi sama orang yang terdekat.
Banyak yg bilang "cowok selalu salah" tp abis nikah ternyata cewek yg selalu salah ya ðŸ˜
BalasHapusMau kerja salah, mau irt salah, pakai susu formula salah, operasi caesar salah pokoknya serba salah apa yg dilakukan ibu. Mirisnya yg suka nyalahin itu malah sesama perempuan ya.
Banyak yg nuding sambil membanggakan diri sendiri dan nganggap dirinya yg paling berpengalaman. Ngganggap paling benar sedangkan yg lain salah.
Biasanya yg bilang kayak gitu tuh para orang tua kepada new mom.
Bener banget. Yang dibutuhkan para ibu itu saling support ya. Hindari juga memberikan stigma buruk kepada tiap keputusan ibu. Makasih ya sudah mengunjungi blog saya hehe. Silahkan kepo2 artikel yang lain ya hehe
HapusBapak2 juga baca ini boleh?
BalasHapusSok atuh...
HapusBiar sama2 belajar...
Sok atuh...
Hapus