Sekitar pertengahan bulan mei 2022 kemarin, aku terkena sakit mata merah di kedua mataku. Awalnya suami mendapati mataku keluar kotoran kayak "belek" di sekitar mata. Aku pikir itu efek bangun tidur dan belum cuci muka.
Eh, ternyata keesokan harinya aku ngrasa mataku kayak ada yang mengganjal dan keluar cairan kental yang lumayan banyak. Aku usap usap mataku, kan. Terus aku ngaca, ternyata merah banget di mata kiriku.
Setelah itu, aku pergi ke dokter pagi-paginya dan diberikan obat tetes mata dan asam mafenamat buat ngurangin nyeri di mata. Aku gunain 3x sehari.
Paginya lagi, aku mendapati mata kanan ku malah ikut memerah. Padahal awalnya cuma mata kiri. Aku pikir karena udah tak kasih obat tetes mata bisa ngurangi penyebaran. Ini malah dua-duanya jadi merah haha.
Beberapa efek yang aku rasakan:
- Mata memerah
- Muncul cairan seperti belekan
- Mata terlihat berkaca-kaca seperti menangis
- Mata terasa mengganjal
- Mata terlihat sembab
- Bengkak
- Nyeri saat disentuh
Anakku juga ada tanda-tanda kayak kena. Soalnya kayak ada cairan beleknya. Tapi alhamdulillah nggak ikutan merah. Nah, suamiku malah yang lumayan parah. Sembuhnya juga lebih lama daripada aku.
Nah, pas aku udah sembuh temen kantorku gantian yang kena wkwk.
Sakit mata ini lagi musim banget ternyata. Banyak yang kena dan penularannya cepet apalagi di lingkungan keluarga. Jadi kalau ada salah satu orang dalam 1 rumah ada yang kena, biasanya anggota keluarga yang lain resiko terkena juga.
"Kenapa ya banyak yang terkena sakit mata merah akhir-akhir ini?"
Seperti yang kita tahu, Indonesia saat ini memasuki musim pancaroba. Pancaroba bisa dikatakan sebagai perpindahan/peralihan musim secara ekstrem. Misalnya, dari musim hujan berubah ke musim panas atau sebaliknya.
Terjadinya perubahan iklim akan menyebabkan perubahan suhu dan kelembaban udara yang cukup signifikan sehingga akan memunculkan berbagai penyakit. Pasalnya virus dan bakteri akan lebih leluasa berkembang biak dan hidup lebih lama dalam lingkungan yang lembab. Oleh Karena itu, di musim pancaroba ini rentan terserang flu, batuk, diare, hingga sakit mata merah.
"Kenapa bisa cepat menularnya?"
Masih banyak anggapan kalau sakit mata bisa menular lewat pandangan atau tatapan. Makanya banyak orang yang memakai kaca mata hitam biar nggak menular. Padahal itu mitos.
Cara penularan sakit mata merah tersebut bisa terjadi ketika terkontaminasi virus atau bakteri dari penderita yang mengenai mata kita. Misalkan nggak sengaja menyentuh mata penderita secara langsung atau menyentuh cairan dari mata penderita yang terkena di benda-benda sekitar kita.
Makanya, biasanya kalau salah satu anggota keluarga di rumah kena, anggota keluarga yang lain pun bisa kena juga.
Caraku Mengobati Sakit Mata Merah
Mata adalah bagian tubuh yang terpenting apalagi berhubungan dengan penglihatan. Jadinya ketika aku terkena sakit mata merah ini aku langsung periksa ke dokter. Agar tahu diagnosanya dan diberikan obat dengan dosis dan cara penggunaan yang tepat.
Waktu itu aku mulai sakitnya tanggal 17 mei 2022. Tanggal 21 Mei 2022 sudah mulai sembuh kayak semula. Kornea berangsur putih dan merahnya mulai pudar.
Berikut hal-hal yang aku lakukan untuk menyembuhkan mata merah:
#1 Konsumsi obat yang sesuai
Setelah konsultasi dengan dokter, saya diresepkan obat tetes mata yang mengandung chloramphenicol dan diberikan asam mafenamat untuk mengurangi rasa nyeri di sekitar mata.
Setahuku obat tetes mata itu beda-beda jenis tergantung kebutuhan. Ada yang untuk alergi, yang mengandung antibiotik, bahkan steroid. Jadi aku saranin jangan asal membeli. Mending konsultasi dulu sama dokter atau ahlinya. Takutnya obat yang dibeli bukan sesuai kebutuhan mata kita.
Selain obat tetes, beberapa temenku menggunakan salep mata yang dioleskan 3x sehari. Cara gunain salep mata yang benar bisa dilihat di youtube, ya. Soalnya banyak yang salah mengaplikasikan salep termasuk aku wkwk.
Setiap aku mengaplikasikan obat, mata aku lap dulu pakai tissue yang dibasahin agar rileks dan kotoran bisa terangkat. Abis itu baru aku teteskan obatnya. Penggunaannya juga sesuai aturannya.
#2. Tidak mengucek atau menggaruk mata
Penting banget untuk nggak mengucek mata atau menyentuh mata karena bisa beresiko terjadi infeksi dan peradangan. Jadi kalau ngrasa gatal atau perih, aku kompres dengan air. Tapi sebelumnya memastikan tangan udah bersih.#3. Kompres mata
Hari pertama dan kedua terkena sakit mata, mataku jadi bengkak kayak ditonjok kata suami wkwk. Pas bengkak itu, aku kompres pakai air dingin.Setelah agak nggak bengkak, aku kompres pakai air hangat biar rileks, peredaran darah sekitar mata lancar, dan buat bersihin mata yang belekan.
#4. Jangan berbagi penggunaan obat tetes bersama dengan anggota yang lain
Meskipun sakit matanya barengan, usahain agar obat tetes atau salep jangan digunain bersama-sama orang lain ya.#5 Selalu bersihkan tangan
Jangan lupa untuk selalu bersihkan tangan dengan sabun setiap nggak sengaja memegang mata. Kalian juga bisa menggunakan handsanitizer. Karena penularannya kan cepat, jadi biar nggak nularin ke orang lain, usahakan tetap cuci tangan.
Caraku Mencegah Sakit Mata Merah
Pengalaman sakit mata menular ini, aku jadi makin harus lebih berhati-hati dan lebih higienis lagi. Aku takut kalau sampai nularin ke anak terutama anakku yang masih kecil.
Berikut caraku untuk mencegah penularan
- Jangan menyentuh wajah terutama hidung, mata, dan mulut.
- Mencuci tangan dengan sabun atau semprot dengan handsanitizer
- Cuci sprei, sarung bantal dan guling, serta handuk. Jangan tunggu hingga bau apek hehe
- Hndari berbagi penggunaan obat tetes mata, lensa kontak, kacamata, handuk, dan kosmetik dengan orang lain, terutama orang yang sedang sakit mata
- Bersihkan barang-barang yang sering dipegang orang banyak seperti remote tv, hp, dll
- Memakai kacamata biar meminimalisir cairan terkena tangan, dll