"Deg degan"
"Takut kalau hasilnya reaktif"
"Kalau reaktif terus aku harus gimana?'
Itulah yang aku rasakan ketika pertama kali rapid test antigen. Nggak hanya deg-degan sih tapi sampai aku keringet dingin juga haha. Aku tipe orang gugupan makanya sampai nggak tenang kayak gitu. Eh, tp nggak hanya aku aja sih yang gugup. Temen-temenku yang lain juga gitu karena pertama kalinya.
Jadi 3 bulan lalu, beberapa teman kerjaku ada yang positif covid-19. Akhirnya dilakukanlah rapid test antigen masal seluruh kantor. Kaget juga karena sebelumnya nggak ada woro-woro. Tiba-tiba aja diminta ikut rapid.
- Baru pertama kali ikut rapid
- Takut kalau sakit
- Cemas menunggu hasil rapid dan takut kalau hasil rapid nya reaktif.
Gimana sih rasanya rapid?
Sebelum dilakukan rapid, kita diharuskan screening data dan diberi pertanyaan oleh petugas seperti ada keluhan atau tidak, habis keluar kota atau tidak, kontak dengan pasien covid atau tidak, dll. Setelah itu cek suhu, tekanan darah dan cek oksigen dalam darah (memakai alat oximeter).
Saat itu petugas memintaku jangan gugup dan tubuh jangan melawan ketika proses dimasukkan alat rapid ke hidung. Prosesnya sih tidak lama cuma beberapa detik aja. Tahu-tahu sudah selesai. Tapi sampai sekarang nggak lupain rasanya haha.
Yang aku rasain itu hidung seperti kemasukan air. Geli tapi ngilu gitu di pangkal. Aku susah jabarinnya gimana. Sehabis di rapid, muncul ingus dari hidung. Air mata juga netes tapi bukan menangis. Petugas yang menangangiku sebelum proses rapid, sudah menyiapkan tisu.
Gugup dan deg degan wajar dirasakan apalagi baru pertama kali. Bahkan mungkin yang sudah sering rapid pun masih ada gugupnya juga.
Ini salah satu yang penting. Karena kalau nggak siap, gugupnya justru malah semakin nambah. Misalkan mau makan, makan dulu. Kalau mau minum, sempatkan minum. Kalau mau ke kamar kecil, bisa ke kamar kecil dulu hehe.
Petugas sudah wira-wiri kesana kemarin. Pastinya sudah handal dan berpengalaman. Misalkan petugas minta menengadahkan kepala, ikuti saja arahannya.
Posisi kepala ngaruh sekali menurutku. Kalau posisinya kurang pas, otomatis jalan akses alat rapid masuk ke hidung juga jadi susah. Kitanya pun malah jadi kurang nyaman. Jadinya ikuti arahan petugas agar sama-sama lancar.
"Ikuti saja, tenang jangan melawan" itu yang dikatakan petugas ke aku haha. Memang betul sekali. Kalau tubuh melawan, justru malah lebih lama prosesnya dan lebih terasa nggak nyaman di hidung. So, jangan tegang dan ikuti saja ya.
Salah satu hal yang bikin cemas adalah menunggu hasil rapid apakah reaktif atau non reaktif. Sembari menunggu, temen-temen bisa berdoa, main games, balas chat atau apapun itu agar bisa mengurangi gugupnya. Senyamannya temen-temen. Apa pun hasil pemeriksaannya, jangan lupa untuk selalu menjaga diri ya dengan protokol kesehatan.
Saya sendiri lupa sudah rapid berapa kali sekarang. Soalnya setiap ada tamu, perjalanan atau riwayat kontak, pasti harus rapid. Untuk harganya sendiri aku kurang paham karena sudah ditanggung kantor.
-OoO-
Kesimpulan :
Apakah rapid test sakit?
Sebetulnya tidak sakit kalau tidak terlalu gugup. Kalau tenang dan ikuti alurnya, tidak akan terlalu ngilu.
Temen-temen ada pengalaman lain seputar rapid test? Kalau ada bisa tulis di komentar di bawah yah.
Baca juga : inilah fasilitas tempat kerjaku ketika pandemi